Selasa, 20 November 2012


Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Datangnya Gempa ?

Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Datangnya Gempa ?
Neomisteri – Masyarakat sejak lama telah mempercayai bahwa binatang seperti anjing dan kucing bisa mendeteksi gempa yang akan terjadi. Belum ada yang mengetahui bagaimana caranya binatang itu mengetahui akan terjadi gempa, tapi beberapa binatang diyakini dapat mendengar suara dan merasakan getaran yang terkait dengan gerakan di dalam bumi.
Binatang-binatang itu juga dinilai memiliki kemampuan mendeteksi perubahan elektromagnetik alam semesta lebih baik dari pada manusia. Oleh karenanya, banyak orang percaya dengan gagasan bahwa perubahan perilaku binatang memiliki hubungan kuat terhadap akan datangnya bencana alam.
Dan hal ini telah diteliti serta didokumentasikan di berbagai belahan dunia selama berabad-abad. Khususnya di daerah-daerah yang rawan bencana alam. Salah satu catatan paling pertama yang menunjukkan adanya keterkaitan antara anjing dan gempa bumi adalah catatan yang mengkisahkan gempa besar yang terjadi di Yunani pada 373 SM.
Dalam catatan tersebut diceritakan jika sejumlah binatang menunjukkan tingkah laku yang tidak biasa sebelum terjadi gempa. Seperti anjing yang melolong tak henti-henti. Selain itu, beberapa binatang seperti tikus, ular dan kelabang keluar dari sarang dan bergerak cepat berusaha mencari tempat aman.
Situasi itu terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi melanda daerah tersebut. Warga yang saat itu tidak menyadari gejala tersebut, memilih untuk tetap bertahan. Alhasil, tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan saat gempa terjadi.
Kisah berbeda terjadi di Cina pada tahun 1975. Perilaku aneh sejumlah binatang seperti anjing direspon cepat oleh Pemerintah di kota Haicheng Cina untuk segera mengeluarkan peringatan dini bakal terjadinya gempa. Sedikitnya 90 ribu warga segera dievakuasi. keputusan pemerintah Haicheng tepat, dalam hitungan jam, sebuah gempa besar berkekuatan 7,3 SR meluluhlantahkan daerah itu. Meski 90 persen bangunan rusak parah, tapi hanya sedikit korban jiwa dalam gempa tersebut.
Kepercayaan terhadap kemampuan ‘supranatural’ para binatang membuat seorang peneliti asal San Fransisco melakukan penelitian mendalam terkait perilaku binatang dan bencana alam. Dan hasil penelitian yang dilakukan di California tersebut cukup mengejutkan. Hasil penelitian itu menggambarkan bahwa peningkatan angka kehilangan binatang piaraan seperti kucing dan anjing yang diiklankan di surat kabar lokal selalu beriringan dengan peningkatan angka gempa di daerah tersebut.
Dengan adanya kenyataan inilah pemerintah Jepang dan Cina kerap menjadikan perilaku hewan sebagai salah satu unsur penting dari sistem peringatan gempa, bersamaan dengan penggunaan instrumen seismik teknologi tinggi.
Meski demikian, tidak sedikit juga ilmuwan yang tidak percaya keterkaitan antara perilaku aneh binatang dengan bencana alam. Mereka percaya perubahan perilaku aneh hewan seperti anjing tidak cukup tepat untuk dijadikan acuan bakal terjadi gempa.
Masih banyak data penunjang yang tidak cukup kuat untuk memastikan adanya keterkaitan antara perilaku aneh binatang dan gempa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar