PERISTIWA PERMESTA DI SULAWESI
Pembacaan Proklamasi Permesta, 02 Maret 1957 |
Gerakan
ini meliputi wilayah Sulawesi, kepulauan Nusa tenggara dan maluku.
Pagam tersebut ditanda tangani 51 tokoh masyarakat Indonesia Bagian
Timur. Ventje Sumual dan tokoh-tokoh lain menyatakan bahwa Indonesia
bagian Timur dalam keadaan bahaya dan seluruh pemerintahan daerah
diambil alih kaum Militer. Selanjutnya dalam rapat-rapat raksasa di
Sulawesi, Klolonel D.J. Somba (Komando Daerah Militer Sukawesi Utara dan
tengah) mengeluarkan pernyataan bahwa sejak tanggal 17 February 1958
Sulawesi Utara dan Sulawesi tengah memtuskan hubungan dengan pemerintah
pusat di jakarta dan mendukung Pemerintahan Revolusi Republik Indonesia
(PRRI).
Naskah Proklamasi Permesta Sulawesi |
Gerakan
Separatis di wilayah Indonesia Timur ini membahayakan keutuhan negara
kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah di jakarta segera bersikap
tegas untuk menumpas Permesta di Sulawesi dengan melancarkan Operasi
gabungan. Yaitu operasi Merdeka yang dipimpin oleh Letnan Kolonel
Rukmito Hendraningrat. Operasi ini terdiri dari:
- Operasi Saptamarga I dibawah pimpinan Letnan Kolonel Soemarsono dengan target Sulawesi Utara bagian tengah;
- Operasi Saptamarga II dibawah pimpinan Letnan Kolonel Agus Prasmono dengan target sulawesi Utara bagian Salatan;
- Operasi Saptamarga III dibawah pimpinan Letnan Kolonel Magenda dengan target Kepulauan sebelah utara Manado;
- Operasi Saptamarga IV dibawah pimpinan langsung Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat dengan target Sulawesi Utara.
- Operasi Mena I dibawah pimpinan Letnan Kolonel Pieters dengan target Jailolo;
- Operasi Mena II dibawah pimpinan letnan Kolonel KKO Hunhoz untuk merebut lapangan udara Morotai di Halmahera.
Operasi
militer Angkatan perang Republik Indonesia (APRI) di indonesia bagian
Timur ini menghadapi perlawanan yang lebih berat daripada operasi di
Sumatera. Hal ini disebabkan situasi daerah sangat menguntungkan bagi
para pemberontak.. selain itu pemberontak Permesta memiliki persenjataan
berupa pesawat-pesawat pembom B-26 dan pemburu Mustang yang merupakan
batuan dari Amerika Serikat. Hal ini terbukti dengan ditembaknya pesawat
yang dipiloti Allan Pope. Pria berkebangsaan Amerika Serikat. Namun
berkat kegigihan APRI pada pertengahan tahun 1961 pemberontak Permesta
dapat digulung dan di Sulawesi tercifta kembali keadaan yang stabil dan
keamanan dapat dipulihkan sepunuhnya.
Demikian artikel sederhana Peristiwa Permesta di Sulawesi, semoga memberikan manfaat dan menambah wawasan kesejarahan kita [ ].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar