Jadilah Manusia yang Bersyukur
Suatu ketika..Ada seorang laki-laki berumur kira-kira 60 tahun bernama Pak Cahyo..
Dia mempunyai seorang istri dan dikaruniai 2 orang anak serta 5 cucu yang memang sedang lucu-lucunya..
Sungguh bahagia laki-laki itu..
Suatu malam dia bermimpi..
Ada seorang laki-laki tua berjanggut menemui dirinya..
Lalu laki-laki itu berkata..
“Apakah kamu ingin berumur panjang??”
”Ya.. saya ingin berumur panjang dan menikmatinya bersama keluarga saya” jawab Pak Cahyo dengan cepat..
Laki-laki tua itu hanya tersenyum
“Baiklah.. kalau begitu..” jawab laki-laki tua itu..
“Tapi kamu harus memilih salah satu syarat yang saya ajukan ini..” sambung laki-laki tua itu lagi..
“apa syaratnya, pak tua??” Tanya Pak Cahyo dengan terburu-buru..
“Syaratnya kamu harus memilih untuk kehilangan fungsi salah satu dari panca indera kamu.. karna tidak semua nikmat Tuhan dapat kamu miliki secara bersamaan jika kamu diberikan umur yang panjang.. atau kamu memilih untuk menderita lumpuh tapi berumur panjang” jawab laki-laki tua itu..
Pak cahyo hanya terdiam.. berfikir keras..
Tapi belum sempat dia menjawab.. tiba-tiba dia mendengar suara lain..
“Cahyo, kamu jangan memilih mata untuk dikorbankan karena apabila mata yang kamu korbankan maka tiada berguna dunia yang indah ini bila tidak dapat kamu lihat..” kemudian suara itu menghilang..
Tapi sesaat kemudian ada suara lain yang ia dengar..
“Cahyo, benar apa yang dikatakan oleh Mata-mu itu, tapi tidaklah lebih baik apabila kamu kehilangan indera penciuman dan perasa-mu” raung suara yang kedua kepada Pak Cahyo..
Pak Cahyo kembali berfikir..
Dan ternyata ada suara yang ia dengar lagi..
“Cahyo, apakah kamu tetap ingin berumur panjang akan tetapi tidak bisa mendengar indahnya kicauan burung di pagi hari??” jelas suara yang ketiga pelan dan kemudian menghilang..
Pak Cahyo berkeringat.. deras mengucuri tubuhnya..
Belum selesai ia menyeka keringat di wajahnya, terdengar lagi suara yang menasehatinya..
“Apakah kamu tidak ingin bisa mengecap rasa makanan yang nikmat lagi di dunia ini, Cahyo??”
“Apakah kamu lupa kalau istrimu itu pandai memasak?? Apakah kamu tidak ingin bercerita dongeng dengan cucumu??” lanjut suara itu pelan..
Laki-laki tua itu masih menunggu jawaban Pak Cahyo.. dan berkata..
“bagaimana Cahyo??” apakah kamu sudah memutuskan jawabanmu??”
“Belum pak tua..” jawab Pak cahyo.. “saya masih memikirkan baik buruknya menderita lumpuh tapi berumur panjang..” lanjut Pak Cahyo..
Tiba-tiba Pak Cahyo terjaga dari tidurnya.. keringat bercucuran disekujur tubuhnya.. nafasnya tersengal-sengal..
Pagi harinya Pak Cahyo termenung ditaman belakang rumahnya..
Ia masih sangsi dengan mimpi yang dialaminya tadi malam..
Tapi..
Apabila mimpi itu benar-benar terjadi..
Ia belum bisa menentukan mana yang akan ia pilih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar