Masalah Jerawat Di Kalangan Remaja
Oleh Dr. Mohd Izham Mohd IibrahimPusat Racun Negara
Apa Itu Jerawat?
Perkataan jerawat berasal daripada satu perkataan greek yang bermaksud "masa yang paling penting dalam hidup". Kajian telah menunjukkan pesakit atau individu yang mengalami masalah jerawat seringkali mempunyai masalah berkaitan:
harga diri
keyakinan terhadap diri sendiri
pergaulan sosial
kemurungan
kegusuran
kadar tidak bekerja yang tinggi
Jerawat atau "acne" merupakan keradangan (inflamasi) tisu pada bahagian kelenjar minyak (sebaceous) pada bahagian kulit manusia. Kajian dalam bidang perubatan telah menunjukkan terdapat lebih kurang lima puluh jenis jerawat. Secara am, perkataan jerawat lebih menunjukkan kepada jenis jerawat umum iaitu acne vulgaris. Ia merupakan satu penyakit yang berlaku pada unit pilosebaceous (terdiri daripada rongga rambut dan kelenjar minyak) pada bahagian kulit. Jerawat jenis ini merupakan jenis jerawat yang paling sering dialami oleh individu terutamanya golongan remaja dan golongan dewasa pada awal umur 20-an.
Acne vulgaris berpunca daripada beberapa faktor yang sering berhubungan seperti keturunan, hormon dan kuman (bakteria).
Kecederaan tisu (lesion) utama yang disebabkan oleh acne vulgaris ialah bintik hitam (comed atau black-head) yang mana mengandungi sumbatan sebum (bahan berlemak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak), se debris dan mikroorganisma (terutamanya bacteria propionibacterium acnes) yang mengisi ruang folikel (rongga) rambut. Comedones mungkin terbuka atau tertutup. Jika ia terbuka, bahagian atasnya akan menjadi hitam akibat proses pengoksidaan. Jika ia tertutup, pustul ( tisu yang bernanah) akan terbentuk dan berlaku inflamasi (keradangan).
Masalah jerawat kerap berlaku pada bahagian muka, belakang badan dan dada. Masalah ini boleh memberi kesan psikologi yang teruk kepada remaja. Terutama remaja dalam alam persekolahan. Pada tahap ini, faktor imej remaja serta aktiviti pergaulan sosial amat penting. Walaupun masalah ini dianggap ringan dan boleh diubati sendiri tetapi jika tidak dirawat ia boleh mengakibatkan kesan fizikal dan emosi yang teruk.
Insiden Dan Punca Jerawat
Masalah ini biasanya dialami oleh remaja apabila mereka mula mencapai tempoh kematangan. Lebih kurang 85 peratus daripada individu dalam lingkungan umur 12 hingga 25 tahun akan menghadapi masalah jerawat - acne vulgaris. Terdapat laporan yang menyatakan bahawa insiden jerawat di kalangan remaja mencapai 100 peratus.
Semasa proses kematangan individu, kelenjar-kelenjar minyak menjadi sangat aktif kerana penghasilan dan perubahan horman. Kegagalan fungsi folikel pilosebaceous yang didorong oleh perubahan hormon androgen terutamanya semasa remaja, akan menyebabkan terjadi jerawat. Hormon yang terlibat ialah testosteron. Ia ditukarkan kepada dihidrotestosteron di dalam kulit dan bertindak terus pada kelenjar minyak untuk meningkatkan saiz dan kadar metabolic. Bagi individu yang sensitive, penghasilan sebum yang berlebihan akan berlaku. Fungsi sebum yang sebenarnya tidak dapat dipastikan, tetapi ia dipercayai bertindak sebagai pelincir dan lapisan pelindung kepada rambut dan kulit. Kelenjar minyak mengandungi campuran mikroorganisma yang biasa ialah propionibactium acnes. Kuman ini mampu mengubah sebum kepada asid lemak yang boleh menyebabkan keradangan.
1. Terdapat empat mekanisma utama kejadian jerawat.
Kelenjar minyak menjadi besar (hipertropi) dengan peningkatan penghasilan sebum (akibat rangsangan hormon androgen)
Hiperkeratosis (kulit menjadi tebal) epitelium folikular (pertumbuhan sel-sel yang cepat dan mengisi ruang folikel polisebaceous dan membentuk plug).
Pertumbuhan kuman, propionibacterium acnes yang cepat (folikel polisebaceous yang tersumbat akan memerangkap nutrien dan sebum serta menggalakkan pertumbuhan kuman.
Inflamasi (radang) akibat hasil sampingan kuman propionibacterium acnes.
JERAWAT
Oleh: P. Tresna
Para remaja umumnya sudah mulai sangat peduli terhadap kecantikan/kegantengan wajahnya. Satu titik jerawat saja yang muncul di wajah bisa membuat dia penasaran dan bingung. Masalahnya, sering terjadi, bila satu jerawat saja muncul, akan langsung menyebar dan meluas. Nah, kalau sudah begini suuu .kar sekali menghilangkannya.
Apa sih jerawat itu ?
Jerawat kadang-kadang tampil dalam bentuk bintik-bintik putih, bintik-bintik hitam, dan usia bukan batasan.
Timbulnya jerawat disebabkan oleh kelenkelenjar-kelenjar yang menghasilkan mi-nyak, yang disebut kelenjar-kelenjar sebaseus. Kelenjar-kelenjar ini, yang biasanya muncul di wajah, dada dan punggung, menghasilkan minyak yang membuat kulit menjadi lembut dan lentur. Pada masa remaja, produksi hormon-hormon baru merangsang kelenjar-kelenjar ini, membuat kelebihan pasokan minyak yang mengalir balik dan menyumbat pori-pori itu. Oleh karena mi-nyak tersebut tidak bisa keluar, tekanannya meningkat. Dinding-dinding pembuluhnya mulai membengkak, dan tumbuhlah jerawat-jerawat.
Orang dewasa pun bisa punya jerawat. Bila hati tertekan atau dalam tubuh terjadi perubahan-perubahan hormon sehubungan dengan siklus haid, menyebabkan jerawat itu timbul.
Banyak ahli berpendapat, bahwa jerawat pada orang dewasa merupakan faktor keturunan.
Bagaimana supaya tidak berjerawat?
Jagalah agar tubuh Anda selalu bersih. Cucilah muka Anda dengan lembut dua kali sehari. Jangan terlalu sering, karena gosok-an-gosokan yang kuat/berlebihan akan membuat iritasi kulit. Jangan gunakan sabun anti bakteri. Lebih baik menggunakan sabun biasa.
Kurangi make up. "Jerawat kosmetika" biasanya diderita kaum perempuan yang secara teratur menggunakan make up tebal. Kelenjar-kelenjar tersumbat karena bahan-bahan kosmetik. Untuk menolong agar pori-pori di wajah Anda tetap terbuka, gu- nakanlah produk-produk cair, yang mudah dibersihkan dengan sabun dan air.
Perhatikan makanan Anda. Kadang-kadang ada jenis-jenis makanan yang dapat memicu tumbuhnya jerawat misalnya susu, coklat, kacang-kacangan terutama yang digoreng, kentang goreng, keju dan sebagainya. Bila susu atau telor ternyata membuat jerawat Anda tumbuh, gantilah dengan yogurt.
Bersantailah. Usahakan selalu santai dalam kehidupan Anda. Jangan suka marah-marah. Marah, tegang dan stres bisa menyebabkan hormon-hormon dalam tubuh Anda merangsang kulit sehingga menimbulkan jerawat.
Jangan dipencet. Banyak orang bila melihat jerawat di wajahnya, apakah itu di dahi, pipi atau hidung, langsung saja memencet. Jangan lakukan ini, sebab tekanan yang lembut pun dapat memecahkan jerawat-jerawat itu, dan bisa menimbulkan jaringan parut permanen.
Cara mengatasi jerawat yang membandel
Kalau jerawat-jerawat tersebut tidak dapat ditolak, pergilah ke dermatolog (ahli penyakit kulit).
Bila jerawat-jerawat itu masih dalam kasus ringan, belilah obat bebas "bensoil peroksida." Bensoil peroksida dapat menyebabkan kulit Anda mengelupas dan juga mengubah lemak-lemak serta bakteri di kulit. Cara menggunakannya: cuci muka Anda, kemudian oleskan lapisan tipis bensoil peroksida ke seluruh wajah Anda. Mula-mula gunakanlah sekali sehari. Apabila wajah Anda telah terbiasa dengan obat itu gunakanlah dua atau tiga kali. Kulit wajah Anda bisa sehat kembali setelah 6 sampai 8 minggu.
Ada juga obat tretinoin (harus dengan resep dokter), turunan vitamin A yang dapat mengubah pertumbuhan kelenjar-kelenjar minyak. Kalau digunakan sekali sehari, obat itu dapat menge-ringkan jerawat-jerawat dan mencegah timbul-nya jerawat lain. Obat ini menimbulkan rasa kering atau panas di wajah.
Untuk jerawat yang meradang, antibiotika (harus dengan resep dokter), bisa diminum atau digosokkan ke kulit, dapat menolong. Sering kali, antibiotika yang ditelan berbulan-bulan tidak menimbulkan efek-efek samping. Namun antibiotika seperti tetrasiklin dapat membuat kulit Anda lebih peka terhadap matahari.
Usaha terakhir bila ternyata semuanya gagal, dokter Anda memberikan obat isotretinoin (accutana harus dengan resep dokter). Memang obat ini merupakan obat jerawat yang ampuh. Namun berbahaya. Kadang-kadang menimbulkan gatal-gatal, pusing, nyeri otot dan rambut rontok. Tidak boleh diberikan kepada wanita hamil, karena dapat menyebabkan cacat pada janin yang dikandungnya. fv
Jerawat
Posted by: arifu yahiya
Acne atau jerawat adalah kerusakan kulit yang biasanya terjadi pada wajah, leher, bahu, dada dan punggung.
Jerawat terjadi pada bagian atas folikel rambut, dimana pada tempat itulah dikeluarkannya sebum ( senyawa berminyak untuk menjaga agar kulit tidak kering). Selama masa pubertas, kelenjar minyak membesar secara dramatis. Jika pori-pori yang letaknya dekat dengan jaringan tersumbat oleh sel kulit yang mati atau kosmetik yang berminyak, sebum akan terakumulasi di bawah kulit. Jerawat akan semakin membesar ketika enzim dari bakteria memecahkan sebum menjadi senyawa yang mengiritasi sehingga akan menjadi bertambah parahnya inflamasi. Jika folikel tunggal atau beberapa folikel di tempat yang sama menjadi inflamasi, maka akan berakhir dengan bekas yang sulit untuk dihilangkan.
Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan:
1. Mengapa orang pada usia muda sangat mudah terserang jerawat?
Penyebab yang pasti antara jerawat dan pubertas tidak diketahui. Dengan mengumpulkan beberapa fakta, termasuk di dalamnya adalah perubahan hormonal yang terjadi pada pubertas, akan tiga kali berlipat pada peningkatan aktivitas kelenjar keringat dan produksi sebum atau minyak. Pada saat itu, maka kebersihan kulit tidaklah berhubungan dengan jerawat
2. Bagaimana untuk meminimalkan jerawat?Beberapa pakar menyetujui bahwa sebaiknya kosmetika yang berlemak dan berminyak harus dihindarkan dan area dimana terjadi jerawat harus dibersihkan dengan hati-hati untuk mencegah iritasi. Jerawat sebaiknya tidak dipencet atau dipijat karena dikhawatirkan akan meninggalkan bekas.
3. Terapi apakah yang efektif?
Beberapa kasus jerawat yang sedang, akan bereaksi dengan diberikannya antibiotika berupa salep atau cream ataupun antibiotika yang diberikan secara oral untuk beberapa saat.Beberapa terapi yang ditemukan efektif adalah asam retinoat atau benzoyl peroxida.
4. Apakah orang dewasa dapat terkena jerawat?
Orang dewasa tidak terkena jerawat sebanyak anak muda. Tetapi kondisi pada wanita sebelum menstruasi dapat menyebabkan jerawat pula. Walaupun jerawat yang tidak disembuhkan dapat hilang pula secara spontan, dimana sebagian wanita dewasa lain membutuhkan pengobatan seperti anak muda. Sedangkan untuk mencegah jerawat yang berbekas lebih parah lagi disarankan untuk menemui dokter ahli.
Nama Penyakit : Jerawat
Definisi : Jerawat merupakan suatu kondisi kulit yang umum terjadi berupa penyumbatan pada pori-pori kulit, timbul bintik-bintik dan meradang, jika terinfeksi menjadi absess (mengandung nanah).
Penyebab : Jerawat cenderung terjadi pada anak berusia belasan tahun (remaja) disebabkan suatu interaksi hormon, kulit yang berminyak, dan bakteri yang hidup pada permukaan dan di dalam kulit dan rambut. Selama masa puber, kelenjar minyak (sebaceous glands) pada kulit menjadi lebih aktif dan memproduksi minyak secara berlebihan (sebum). Seringkali, sebum mengering, kulit bersisik dan bakteri berkumpul pada pori-pori kulit, membentuk komedo, yang menghambat aliran sebum dari kantung rambut menuju pori-pori. Jika penghambatan tidak sempurna, muncul suatu bintik hitam, jika penghambatan sempurna muncul bintik putih. Bakteri tumbuh memenuhi pori-pori dan menguraikan sejumlah lemak pada sebum, selanjutnya mengiritasi kulit. Bintik hitam dan bintik putih yang muncul pada kulit umumnya diketahui sebagai jerawat. Jika infeksi dan irritasi pada jerawat semakin memburuk, suatu absess bisa terjadi.
Ketika seseorang berkomedo, bintik-bintik jerawat, dan pustules (lepuhan yang berisi nanah) tanpa absess, kondisi ini disebut superfisial acne (jerawat pada permukaan kulit), ketika bintik-bintik jerawat yang meradang terbentuk lebih ke dalam/masuk ke bawah kulit dan kista berisi nanah yang timbul bisa pecah dan terbentuk absess yang lebih besar, kondisi ini disebut deep acne (jerawat yang terletak jauh di dalam kulit).
Gejala : Jerawat seringkali memburuk pada musim dingin dan membaik pada musim panas, mungkin disebabkan efek/pengaruh sinar matahari yang menguntungkan. Diet memberikan sedikit pengaruh atau tidak berpengauh pada jerawat, dulu beberapa orang berfikir mereka sensitif terhadap makanan-makanan tertentu. Menyisihkan makanan-makanan tersebut selama beberapa minggu dan memasukan kembali makanan tersebut ke dalam diet bisa membantu memutuskan apakah makanan tersebut benar-benar berpengaruh terhadap jerawat. Jerawat bisa juga muncul pada tiap kali menstruasi pada wanita muda dan menghilang atau memburuk (jerawat menjadi banyak sekali) selama masa hamil. Jerawat pada remaja yang menggunakan anabolik steroid akan bertambah parah. Kosmetika tertentu bisa memperburuk jerawat dikarenakan menyumbat pori-pori kulit.
Pada jerawat yang terletak jauh di dalam kulit (deep acne), infeksi bia menyebar, menghasilkan warna merah, memperbesar wilayah peradangan, kista berisi nanah, dan menjadi absess---seluruhnya bisa pecah dan meninggalkan bekas luka. Jerawat yang letaknya tidak terlalu ke dalam kulit (superficial acne) biasanya tidak meninggalkan bekas luka. Memencet jerawat atau berusaha untuk membukanya dengan cara lain bisa membuat superficial acne memburuk dikarenakan peningkatan infeksi, peradangan, dan luka.
Pengobatan : Membasuh daerah yang berjerawat berkali-kali dalam sehari hanya berpengaruh sedikit kecuali untuk memperbaiki muka yang kelihatan berminyak. Banyak sabun yang bagus bisa digunakan. Sabun antibakteri yang tersedia tidak menambah keuntungan, dan sabun pengosok (scrup) tidak hanya bisa membuat kulit semakin kering tetapi bisa juga mengiritasi kulit. Kompres mengunakan air panas menolong melunakkan komedo, membuat komedo mudah dikeluarkan. Seorang dokter dapat menunjukan pada orang yang berjerawat atau anggota keluarganya cara untuk mengeluarkan komedo secara hati-hati sekali atau dua kali dalam seminggu, sebaiknya menggunakan jarum yang steril atau menggunakan Schamberg loop extractor. Jerawat dibuka dengan jarum steril hanya setelah terbentuknya pustule. Pengobatan lainnya tergantung pada parahnya jerawat.
SUPERFICIAL ACNE
Untuk membersihkan/menghilangkan bintik-bintik jerawat, seseorang bisa menggunakan antibiotika klindamisin atau eritromisin pada kulit dengan atau tanpa suatu zat pengiritasi sepeti tretinoin (asam retinoat). Antibiotika lainnya yang diberikan secara oral, seperti tetrasiklin, minosklin, eritromisin, atau doksisiklin, dapat mengurangi atau mencegah superficial acne, tetapi seseorang mungkin membutuhkan obat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mengontrol jerawat.
Sinar matahari bisa membantu disebabkan sinar matahari mengeringkan kulit dan menyebabkan penipisan sisik, yang mempercepat proses penyembuhan. Terkadang, pada orang yang menggunakan tretinoin, terpapar sinar matahari bisa memperparah irritasi. Tretinoin digunakan pada kulit dalam bentuk krim, cairan, atau gel kering, tetapi harus digunakan secara hati-hati. Jika terjadi irritasi, tretinoin harus hanya digunakan pada malam hari atau tiap dua malam sekali. Juga, harus digunakan lebih tipis pada wajah, hindari daerah sekitar mata, sekitar mulut, dan sedikit tebal hanya pada daerah sekitar hidung. Jerawat bisa timbul semakin banyak selama beberapa hari pertama pengobatan menggunakan tretinoin dan dilanjutkan terus selama 3 sampai 4 minggu untuk menguranginya/menghilangkannya.
Obat topikal lainnya yang bermanfaat adalah benzoyl peroksida---obat topikal terbaik tanpa resep dokter---dan bermacam-macam preparat/persediaan yang mengandung sulfur resorcinol. Obat-obat ini biasanya digunakan dua kali sehari, pada malam dan pagi hari.
DEEP ACNE
Dokter melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk mencegah bekas luka dari deep acne, biasanya meresepkan suatu antibiotika oral seperti tetrasiklin, minosiklin, atau eritromisin. Penderita deep acne membutuhkan satu dari pengobatan-pengobatan ini selama beberapa minggu, bulan, atau ada yang bertahun-tahun untuk mencegah kambuh lagi. Terkadang, seorang gadis remaja yang menggunakan antibiotika ini bisa terkena infeksi jamur pada vaginanya (candidal vaginitis) yang membutuhkan pengobatan dengan obat lainnya. Jika pengontrolan infeksi jamur ternyata sulit, terapi menggunakan antibiotika oral untuk jerawat mungkin tidak dilakukan.
Saat antibiotika tidak bekerja, isotretinoin yang diberikan melalui mulut (per oral) merupakan pengobatan terbaik. Obat ini mengobati jerawat dengan cepat, tetapi mempunyai efek samping yang sangat serius. Isotretinoin dapat merusak pertumbuhan janin, dan wanita yang memakai isotretinoin harus menggunakan kontrasepsi dengan kadar/jumlah yang tepat sehingga mereka tidak menjadi hamil. Seorang wanita yang masih subur, harus menjalani test kehamilan sebelum memulai menggunakan isotretinoin dan setiap bulan pada waktu menggunakan obat tersebut. Kontrasepsi atau penahan nafsu seksual dimulai 1 bulan sebelum seorang wanita mulai menggunakan isotretinoin, dilanjutkan selama menggunakan dan 1 bulan setelah ia berhenti menggunakan isotretinoin. Test darah sebaiknya dilakukan untuk meyakinkan bahwa isotretinoin tidak berpengaruh pada sel darah, hati, atau kadar lemak (trigliserida dan kolesterol). Test ini dilakukan sebelum pengobatan dimulai, 2 minggu setelah imulai, dan kemudian tiap bulan selama masa pengobatan. Sebagian besar pengguna isotretinoin matanya berair, bibir pecah-pecah, dan mengeringnya kulit tipis yang melapisi penis atau vagina. Jelly biasanya dapat membantu mengatasi kulit kering.Sekitar 15% pengguna isotretinoin mengalami nyeri atau kekakuan pada tulang sendi yang besar dan bagian bawah dari belakang tubuh, nyeri seringkali menghilang ketika dosis diturunkan. Terapi/pengobatan secara umum dilanjutkan selama 20 minggu. Jika dibutuhkan terapi lebih lanjut, hal tersebut tidak bisa dilakukan kembali selama 4 bulan terakhir. Dermatologis terkadang mengobati kista yang meradang atau absess dengan menyuktikan kortikosteroid ke dalamnya. Adakalanya, seorang dokter juga bisa memotong kista atau absess agar terbuka dan mengalirkannya keluar. Dermabrasi, suatu prosedur dimana permukaan kulit digosok dengan suatu alat penggosok yang terbuat dari logam untuk menghilangkan lapisan permukaan, bisa membantu menghilangkan bekas luka yang kecil.
Pengobatan menggunakan sinar-x tidak dianjurkan untuk mengobati jerawat, dan penggunaan kortikosteroid secara topikal pada kenyataannya bisa memperparah jerawat. Untuk wanita yang jerawatnya menjadi parah selama menstruasi, suatu kontrasepsi oral bisa menolong, tetapi pengobatan dilakukan 4-6 bulan untuk mendapatkan hasil.
JERAWAT : TAK SELAMANYA HILANG BEGITU SAJA
Mira terbiasa menghabiskan sebagian besar waktunya di meja rias setiap pagi dan sebelum tidur, mengamati dengan seksama tiap pori di wajahnya.
Riri seringkali harus menahan emosi yang bergejolak di dadanya tiap kali ia menyentuh lekukan kecil bekas luka di pipinya.
Anto ingat betul bagaimana perasaannya ketika dulu ia sering dianggap kurang menjaga kebersihan wajahnya.
Ketiga contoh diatas memiliki satu kesamaan: semuanya pernah mengalami masalah dengan jerawat. Anda boleh menyebutnya apa saja, tapi jerawat jelas bukan bahan tertawaan bagi mereka. Demikian juga bagi lebih 20 juta remaja AS, yang menurut American Academy of Dermatology (AAD), juga mengalaminya.
Meski data statistik mengenai jerawat pada remaja terlihat amat mudah diperoleh, tidak demikian halnya dengan data penderita jerawat dewasa. Namun mereka yang menanganinya mengatakan angka ini bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Setidaknya 50 persen dari penderita kasus jerawat yang saya tangani berusia diatas 30," ujar Dr. Jon Morgan, yang membuka praktek pribadi di Columbia, S.C. "Dari jumlah tersebut, 20 persennya pertama kali mengalaminya diatas usia 20. Adalah suatu pandangan yang salah menganggap bahwa jerawat akan hilang dengan berakhirnya masa remaja.
Bagi Mira, jerawat seakan telah menjadi teman seumur hidupnya. "Saat usiaku menginjak 24, aku menyadari bahwa jerawat tak akan pernah hilang dari wajahku," kata PR eksekutif yang kini berusia 26 tahun itu, seraya menambahkan bahwa "biaya dan nyeri"—kurang biaya dan takut akan nyeri yang akan dirasakan saat pengobatan—merupakan alasannya tak pernah menemui dokter kulit. "Aku mengatasinya sendiri di rumah, dengan caraku sendiri yang terkadang agak ‘nyeleneh’. Aku telah mencoba berbagai macam cara, menggunakan pasta gigi, Listerine atau Vick’s Vaporub. Terkadang obat-obatan itu membuat wajahku terasa terbakar, tapi setidaknya mereka lebih murah daripada obat-obat jerawat yang dijual bebas."
Ketika saatnya mencari pekerjaan, Mira memastikan tunjangan kesehatan yang diterimanya meliputi biaya konsultasi ke dokter kulit. Setelah menjalani kombinasi perawatan, termasuk diantaranya pemakaian salep kulit, peeling kulit dengan asam glikolat, dan antibiotik tetrasiklin, wajahnya mulai menjadi bersih. Kini, sementara jerawatnya muncul terkendali dan ia terus mengikuti program perawatan kulit, Mira juga mencoba mengubah beberapa kebiasaan buruknya.
"Dokterku mengajarkan untuk tidak terlalu sering berada di depan cermin, karena semakin sering aku di depan cermin, aku semakin tergoda untuk memencet jerawatku. Jadi, sekarang aku tak begitu sering melihat ke cermin lagi, dan yang jelas, aku sudah tidak super-paranoid lagi."
Terlalu mengkhawatirkan dan sering memencet-mencet jerawat telah menjadi rutinitas psikis bagi seorang penderita jerawat, jelas Morgan. "Memencet jerawat kelihatannya merupakan cara terbaik untuk melenyapkannya. Dan hal ini telah menjadi suatu insting. Tapi sebenarnya hal ini tidak dapat menyembuhkan jerawat, malah meningkatkan resiko timbulnya bekas setelah sembuh," ujar anggota resmi AAD ini.
"Saya pikir jika saya memencetnya, saya dapat mengeluarkannya dan akan terbebas darinya," ujar Riri, seorang penari professional berusia 34 tahun, sekaligus ibu dari dua anak, yang mengalami periode terparahnya pada usia pertengahan hingga akhir 20-an. "Ada rasa benci pada diri sendiri saat itu. Saya ingat saya merasa amat marah ketika melakukannya. Tentu saja, kini saya harus menanggung bekas lukanya, baik di luar maupun di dalam."
Pada kasus Riri, berulang kali mengunjungi dokter kulit tak membuahkan hasil. Justru pil KB yang akhirnya berhasil mengurangi jerawatnya. Dan ketika hamil anak pertamanya di usia 29, jerawat di wajahnya hilang begitu saja. "Kasus ini adalah kasus jerawat dewasa karena pengaruh hormonal, jelas Dr. Gloria Graham, yang juga pernah mengalami sendiri kasus serupa. "Pada wanita, dengan peningkatan hormon pria (yang normal terdapat dalam jumlah sedikit pada wanita), jerawat akan lebih mudah muncul. Konsumsi estrogen dapat menyeimbangkan sistem ini. Itulah sebabnya, terapi hormonal berhasil pada banyak wanita."
Menghindari bekas luka permanen telah menjadi prinsip perawatan yang diterapkan Dr. Morgan. Ia juga tak menganjurkan pemakaian antibiotik jangka panjang untuk mengatasi jerawat. "Mencoba menyelamatkan’ wajah dan menghindari timbulnya bekas luka permanen benar-benar pekerjaan yang menyenangkan. Saya tak setuju penggunaan antibiotik jangka panjang yang tak begitu manjur dan masih memungkinkan timbulnya bekas jerawat," jelas Morgan.
Seorang mantan penderita lain, Anto, berpendapat, "Jerawat itu benar-benar seperti bakteri yang tumbuh di wajah kita. Ketika jerawatnya pecah, wajah menjadi bersih—sepertinya selama ini saya tidak menjaga kebersihan wajah saja. Sebenarnya, itu merupakan keturunan. Tapi meskipun anda telah mengetahui hal ini, anda tak dapat terlepas dari pandangan orang-orang mengenai hal ini. Banyak orang mengira, "Orang ini pasti jorok sekali dan tak pernah memperhatikan dirinya sendiri."
"Tiap orang punya pendapatnya sendiri. Dan terkadang opini mereka amat kejam. Mereka berjalan sambil lalu dan ketika berpapasan denganku mereka seenaknya mengomentari wajahku, sementara mereka memiliki kulit sehalus porselin dan menasehatiku tentang apa yang seharusnya kulakukan. Saya jadi merasa amat ‘kecil’ karena mereka pikir saya sengaja melakukannya pada diri sendiri. Itu amat buruk, kejam, dan menyakitkan," tambah Anto.
Seperti penderita jerawat dewasa lainnya, kedewasaan merupakan kunci psikologis mengatasi masalah ini. "Aku menganggapnya sebagai pembentuk kepribadianku," ujar Mira. "Ketika aku mengalaminya, kecantikan sepertinya merupakan hal terpenting di dunia ini. Namun kini aku menggunakan pengalaman itu untuk menilai karakter orang dengan lebih baik, karena yang ada di dalam hatilah yang lebih penting."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar