Jubah Nabi Muhammad Masih Utuh di Kandahar
KANDAHAR - Bentuknya tipis, memantulkan cahaya, mengubah warna, dan diyakini oleh kaum muslim terbuat dari wool domba yang dikurbankan oleh Nabi Ibrahim.''Sampai sekarang masih bagus dan utuh,'' kata seorang ulama yang selama ini menjaga jubah Nabi Muhammad SAW itu. Dia dan para pendahulunya telah merawat benda suci tersebut selama 200 tahun di kota Kandahar, Afghanistan bagian selatan.
Hanya beberapa orang yang pernah melihatnya, apalagi menyentuhnya. Tetapi Mulah Umar, bakas pemimpin rezim Talib, tidak hanya pernah mengambil jubah itu dari tempatnya disimpan, tetapi juga memakai di bahunya.
Menurut Reuters, kala itu Mulah Umar berdiri di atap sebuah masjid di Kandahar. Dia dengan bangga memperlihatkan peninggalan bersejarah tersebut kepada rakyat Afghan.
Film tentang peristiwa di atap masjid itu, yang ditayangkan televisi, sejauh ini diyakini sebagai satu-satunya gambar tentang benda kuno tersebut. Dengan aksinya itu, Umar agaknya ingin menunjukkan kepada rakyat Afghan bahwa dirinya direstui oleh Nabi Muhammad sebagai pemimpin Afghanistan.
''Hanya raja atau kepala negara yang punya hak menyentuh jubah itu, atau memindahkannya dari tempat penyimpanannya yang suci,'' kata Imam Kari Haji Abdul Bari, penjaga jubah tersebut.
''Saya tidak bisa berbuat apa-apa ketika Mulah Umar mengirim seseorang untuk meminjam jubah ini. Saya sebenarnya tidak senang pada perbuatannya, apalagi melihat dia memperlakukan jubah dengan cara seperti itu,'' katanya kepada Reuters.
Bari mengaku tidak ingat tanggalnya, tetapi itu tak lama setelah Talib menaklukkan kaum Mujahiddin Afghanistan pada 1992. Talib yang berkuasa dengan menerapkan hukum Islam secara ketat, ditumbangkan oleh pasukan internasional yang dipimpin AS belum lama ini.
Dibawa Raja Shah Ahmad
Dia mengatakan, ketika Talib berkuasa, dirinya kabur sejauh mungkin dari Kandahar, dan menyerahkan kunci rumah tempat jubah itu disimpan kepada seorang wakilnya.
Jubah itu disimpan di salah satu tempat suci paling bagus di dunia Islam, ditutupi keramik biru yang dilukis dengan tangan. Beberapa meter jauhnya berdiri tempat suci lain, Ahmad Shah Baba, tempat menyimpan belulang Ahmad Shah Durrani, raja Afghanistan paling masyhur.
Kaum muslim dari seluruh dunia setiap tahun menziarahi kedua tempat suci itu pada saat Afghanistan masih dalam keadaan tenang dan damai. Bari mengatakan, jubah Nabi Muhammad tersebut panjangnya sampai ke paha orang dewasa dan berlengan pendek.
''Jubah ini berwarna-warni. Merah, biru, dan hijau, sebab memantulkan cahaya. Keadaannya masih sangat kuat,'' katanya.
Lalu bagaimana kisahnya sampai jubah kuno bersejarah tersebut sampai ke Afghanistan? ''Raja Shah Ahmad pergi ke India, kemudian ke Bokhara. Dia membawa jubah ini dari Bokhara ke sini.''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar